Thursday, May 3, 2007

Andaikata

At Tue, 07 Jan 2003 18:20:18 +0700, I wrote :
Andaikata...Negara ini bukan Indonesia...Jang terbiasa dengan peladjaran'PMP' jang mengataken orang kita paling punya hati nurani, jang 'mengataken' negeri ini seperti surga...Jang mana justru nasionalisme tak lagi dipandang...tak penting lagi katanja...
Tapi hasilnja lumajan, kita gagal di Sea Games, gagal di Piala Tiger, gagal di Asean Games, gagal di Sipadan Ligitan, gagal menekan kenaikan harga2....Andaikata...Negeri ini bukan Indonesia...Dimana padjak jang ditarik dari rakjat dipakai sebesar2nja untuk kemakmuran rakjat...Padjak dari pengusaha bener2 sampai ke negara bukan masup ke kantong pribadi asalken ada main mata...Retribusi dari mbok2 pendjual sajur bener2 untuk peningkatan prasarana umum......Pegawai2 kantorannya bener dan nepati djandji...Anak2 muda & ibu2 kita tidak terdoktrin telenovela, F4, konsumerisme, jang tentu sadja mengodjok-odjoki papa2nja untuk tidak korupsi...maling duit rakjat...maling duit negara..
Tentunja pendidikan jadi murah, sandang pangan murah, rakjat pinter2, kesadaran hukum tinggi, kesadaran kebangsaan tinggi, gak mau djarah hutan, jang salah dihukum, jang bener hidup enak dll, dll, dll Hanja sadja ini Indonesia. Rakjatnja banjak jang terbiasa memikirkan diri sendiri dan keluarga tanpa memikirkan kepentingan orang banjak...Pengin menjenangkan keluarga dengan djalan apa sadja....Alasannja menjenangkan keluarga adalah ibadah mungkin...
Tapi bukankah di Al Qur'annja kalo tidak salah ada sebuah ajat jang mengataken bahwa keluarga itu cobaan?
Lalu bukankah bagi Inggris pernah ada Lord Badden Powell, bagi Skotlandia pernah ada William Wallace, bagi Amerika ada Pak Rosevelt, bagi Timor ada Pak Xanana Gusmao, bahkan bukankah kita dicontoni oleh Nabi atau orang2 jang kita agung2kan jang menjempatkan waktu memikirkan 'orang lain'? Pa'e Niven

No comments: